Inilah Beberapa Fakta Tentang Klorokuin 'Obat Corona' Yang Risetnya Kontroversial
Klorokuin, obat malaria yang digunakan untuk mengobati pasien Corona sempat heboh diperbincangkan karena risetnya dihentikan organisasi kesehatan dunia (WHO), karena, hasil studi yang sebelumnya mengatakan hidroksiklorokuin dan klorokuin berbahaya, kini ditarik dari jurnal medis usai validitas datanya diragukan.
BANDAR DOMINO - Bahkan, organisasi kesehatan dunia (WHO) sempat mendesak Indonesia untuk menghentikan penggunaan klorokuin bagi pasien Corona, berikut fakta-fakta soal klorokion :
1.Sempat Disetop WHO untuk Uji Coba
DOMINO QQ - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menghentikan sementara uji klinis pengobatan pasien Corona dengan obat malaria seperti hydroksiklorokuin dan klorokuin, alasannya karena demi keamanan pasien Corona.
AGEN DOMINO - Keputusan WHO ini berdasarkan sebuah studi yang terbit dalam jurnal The Lancet, ditemukan pasien Corona yang mengkonsumsi obat malaria alami masalah pada jantung bahkan resiko kematian.
BANDAR CEME - "Kelompok eksekutif menetapkan menghentikan sementara hydroxycholoroquine dalam uji coba, sementara data keselamat ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data." ujar Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada awak media.
2.WHO Desak Indonesia Setop Klorokuin
AGEN CEME - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Indonesia untuk menghentikan penggunaan klorokuin sebagai obat Corona, sebelumnya WHO sendiri diketahui tak melanjutkan uji klinis obat malaria ini untuk pengobatan pasien Corona.
BANDAR POKER - Dikutip dari awak media, desakan ini disampaikan untuk menunda pengobatan obat malaria klorokuin karena masalah keamanan, jelas sumber yang tidak disebut namanya kepada awak media.
BANDAR POKER - Sumber anonim ini mengatakan WHO sebenarnya telah mengirim pemberitahuan kepada kementrian kesehatan Indonesia untuk menunda pengobatan memakai obat klorokuin.
3.Tak ada kenaikan Resiko Kematian di RI
AGEN POKER - Para ahli di Indonesia yang melakukan studi sendiri melihat tidak terjadi kenaikan resiko kematian dan kefatalan pasien COVID-19 yang diberikan korokuin maupun hidroksiklorokuin, dalam studi awal, para ahli melihat 500 pasien COVID-19 baik yang diberikan klorokuin dan hidroksiklorokuin maupun tidak.
BANDAR DOMINO - Hasilnya, resiko kematiannya tidak jauh berbeda, artinya klorokuin atau hidroksiklorokuin tidak terbukti meningkatkan resiko kematian.
DOMINO QQ - "Yang dapat atau tidak, resiko kematiannya sama, memang ini belum final, namun gambaran awal dari sekitar 500 pasien yang dikumpulkan seperti itu,." ujar Dr Agus saat dihubungi oleh awak media.
4.Batasan Pemberian Klorokuin di Indonesia
AGEN DOMINO - Di Indonesia sendiri, penggunaan obat klorokuin masih diberikan namun dengan beberapa pertimbangan untuk meminimalisir resikonya, disebutkan juga bahwa pemberian klorokuin tidak menunjukkan efek samping seperti yang ditujukkan dalam studi tersebut.
Adapun pembatasan yang dimaksud antara lain :
- Pengawasan dengan EKG
- Tidak diberikan pada pasien dengan penyakit jantung
- Tidak disarankan untuk pasien rawat jalan
- Tidak diberikan pada pasien di atas usia 50 tahun
- Pada anak, diberikan pada kondisi khusus dengan pengawasan ketat
5.WHO kembali lanjutkan studi Klorokuin
BANDAR CEME - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebelumnya menghentikan studi hidroksiklorokuin dalam kelompok Solidarity Trial akhirnya kembali melanjutkan riset obat tersebut, belum diketahui secara pasti apakah keputusan ini terkait dengan ditariknya jurnal dari The Lancet tersebut.
AGEN CEME - "Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa obat apa pun benar-benar mengurangi kematian pada pasien yang memiliki COVID-19." ujar Ilmuwan WHO Dr Soumnya Swaminathan kepada awak media.
Tidak ada komentar